Kamis, 26 Maret 2009
Rabu, 18 Maret 2009
Selasa, 17 Maret 2009
expresi...
Senyum dan Ekspresi Wajah Kunci Sukses Pergaulan PENAMPILAN memang penting. Tetapi tidak tiap orang dapat berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain dalam jangka panjang. Penyebabnya, kecantikan bukan hanya dari sisi luar. Kecantikan juga harus terpancar dalam diri. Demikian diungkapkan artis sinetron Ayu Dyah Pasha dalam pelatihan etiket bagi 150 perempuan Indonesia dalam Sunsilk Beauty Camp di Le Meridien Hotel, Senin (28/11).Perempuan bisa dikatakan menarik jika juga tahu sopan santun atau etika. Karena itu innerbeauty (kecantikan dari dalam) harus dipelihara sejak dini sehingga terus bisa diasah hingga usia dewasa. Ayu mencontohkan, ibarat batu pualam yang makin digosok makin berkilau. Artis cantik yang memiliki segudang pengalaman sebagai pengajar etiket dan komunikasi ini menuturkan, dalam pelatihan ini diberikan contoh bahwa dalam waktu 30 detik, orang lain sudah harus bisa mengetahui sisi luar kita dari cara memperhatikan, lewat penampilan maupun senyuman. Inner beauty seseorang dapat terlihat dari kebersihan tubuhnya, cara berpakaian, dan kerapian, yang terpancar dari bahasa tubuhnya. Usia 18 - 25 tahun merupakan masa ketika perempuan mulai menyadari dan menghargai pentingnya kecantikan secara menyeluruh. Bukan hanya cantik secara fisik, tapi pribadinya baik dan mampu beretiket dan bisa membawa diri dalam berbagai kesempatan. Pada usia ini pula teman memiliki arti penting bagi perempuan karena mereka cenderung merasa lebih nyaman untuk membicarakan permasalahan dan kecemasan mereka kepada teman terdekatnya. Dalam hal ini bahasa tubuh punya peran penting dalam menjalin komunikasi, cara mengekspresikan diri, cara berbicara dan apa yang ingin disampaikan dapat dimengerti orang lain. Ekspresi wajah dengan senyum adalah kunci pokok untuk mendapatkan reaksi positif dari orang lain. Cara menatap dan berbicara dengan orang lain dilakukan dengan kontak mata, sebagai penegasan arti. Dalam pergaulan sehari-hari, untuk menjalin komunikasi yang baik dan mempertahankan hubungan dalam jangka panjang diperlukan keinginan untuk membuka diri. Dalam suatu kontak, lakukan dengan senyum, sebutkan nama yang benar, dan jabat tangan yang erat. “Cara berbicara lewat telepon juga harus dilakukan dengan senyum. Walaupun kita tidak melihat lawan berbicara, dengan tersenyum nada suara terdengar sopan dan ramah,” tandas Ayu sambil tersenyum. Sangat diharapkan dengan pelatihan ini perempuan Indonesia dapat berpenampilan dan berperilaku lebih cantik lagi dalam keseharian mereka untuk terus meningkatkan kecantikan dalam dan luar yang dapat membuka peluang lebih besar untuk meraih sukses.
Pertambangan di Kawasan Lindung: Ancaman terhadap Pertahanan Terakhir Ekosistem
WALHI menganggap bahwa kebijakan pemerintah untuk mengijinkan penambangan di kawasan-kawasan lindung hanya mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek dan tidak mempedulikan keberlanjutan keseimbangan ekologis. WALHI bergabung bersama Koalisi Menolak Pertambangan di Kawasan Lindung dan menyerukan agar pemerintah tidak melanjutkan pemberian ijin penambangan di kawasan lindung.
Sumber : WALHI
Pertambangan Menciptakan Bencana Lingkungan
Di seluruh Indonesia, operasi pertambangan menciptakan kehancuran dan pencemaran lingkungan. Ongkos produksi rendah yang dibangga-banggakan perusahaan dalam laporan tahunannya dicapai dengan mengorbankan lingkungan. Sebagian besar operasi pertambangan dilakukan secara terbuka (open pit) di mana ketika suatu wilayah sudah dibuka untuk pertambangan, maka kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut tidak dapat dipulihkan kembali (irreversible damage). Selain itu, hampir semua operasi pertambangan melakukan pembuangan limbah secara langsung ke sungai, lembah, dan laut. Hal ini mengakibatkan perusakan dan pencemaran sungai dan laut yang merupakan sumber kehidupan masyarakat setempat
Sahabat
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkandan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatanmempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapipersahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkanbertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapimembutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatandiwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukandengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahanuntuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnyaia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkandengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usahapemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kitamembutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasimencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasihdari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikandan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapipersahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkanbertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapimembutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatandiwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukandengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahanuntuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnyaia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkandengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usahapemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kitamembutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasimencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasihdari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikandan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
`Terindah
Hal terindah dalam hidup ini adalah disaat kita bahagia. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu merasa bahagia, apakah itu karena kenaikan gaji, promosi, atau berkat-berkat lain yang bisa membuat seseorang itu tersenyum dan tertawa. Tapi banyak hal pula yang bisa membuat seseorang itu sedih. Mungkin dikarenakan ditinggal oleh orang terkasih, mengalami kecelakaan, diPHK dan banyak lagi segudang masalah yang bisa membuat seseorang itu murung dan menangis. Itulah hidup, yang harus dijalani oleh setiap umat manusia. Seberat apapun permasalahan yang ia hadapi, tetap harus terus dijalani karena hidup tidak berhenti hanya karena sebuah masalah.
Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?
Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah. Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga. Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan istriku”
Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis. Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini bertungkus lumus siang dan malam?
Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup. Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya. Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik, selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara
Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat ini?
Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya. Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi. Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan. Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung melepaskan umpan dan kail.
Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap sekelilingmu.
Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih. Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Allah SWT mengasihimu, begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.
Note :
Jalani kehidupan dengan bijaksana, tentukan tujuan hidup yang akan dicapai hari ini dan masa mendatang serta bersyukurlah selalu pada Sang Khalik.
Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?
Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah. Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga. Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan istriku”
Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis. Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini bertungkus lumus siang dan malam?
Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup. Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya. Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik, selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara
Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat ini?
Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya. Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi. Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan. Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung melepaskan umpan dan kail.
Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap sekelilingmu.
Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih. Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Allah SWT mengasihimu, begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.
Note :
Jalani kehidupan dengan bijaksana, tentukan tujuan hidup yang akan dicapai hari ini dan masa mendatang serta bersyukurlah selalu pada Sang Khalik.
Langganan:
Postingan (Atom)